Selasa, 13 September 2016

Jodoh Itu Bukan Seperti Nulis Status: Menunggu Jodoh

“JODOH itu datang sesuai dengan iman di hati. Tapi ia tidak akan datang kalau kamu hanya menunggu, kalau kamu hanya bisanya belagu dengan kata gombalan dan bualan. Distansi jodoh itu terasa jauh dan lama jika hanya menunggu di depan layar handphone dan ikutan nulis status di facebook, ‘Menunggu jodoh’.”

“Kamu haruslah rajin berdoa dan berikhtiar mencarinya, tapi tak juga dilalui dengan pacaran.

“Pantaskan diri dulu agar mendapatkan yang pantas, jadilah orang yang special agar mendapatkan yang special, jadilah orang yang belum pernah menyentuh yang bukan mahram agar mendapatkan jodoh yang juga belum pernah disentuh atau dipacari orabg lain. Berdoa dan berusaha. Bagaimana usahanya?

“Ya, kalau udah tumpul kali, mintalah sama orangtua agar dijodohkan, hehehe…” kata nenek sambil tertawa necil di hadapan kami.

Begitu kata nenek saat kami duduk di teras depan sambil nunggu hari senja. Waktu itu nenek lagi menggiling daun sirihya dengan cara ditumbuk pake besi sebesar jari manis.

Kami hanya diam memperhatikan dan mendengarkan beliau berkata-kata. Sungguh! Kami takjub pada nenek yang giginya tinggal dua berwarna merah itu. Ingin kami menyangjungnya dengan kata, “Wah, ternyata nenek ahli dalam menyusun kata-kata inspiratif tentang jodoh! Hebat, Nek!!!. Tapi kami tak mengatakannya, khawatir beliau akan menakuti kami dengan gigi beliau yang warna merah tingga dua itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar