Jumat, 22 April 2016

Keutamaan Amal Berdawah

بسم الله الرحمن الرحيم

Pelajaran Ayat Al-Qur’an Hari Ini :

Allah Subhana Wa Ta’ala Berfirman,

{وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِّمَّن دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ} [فصلت : 33]

Artinya :”Siapakah yg lebih baik perkataannya dari pada orang yg menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh & berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang2 yg menyerah diri” (QS. Fushshilat: 33)

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Saudaraku seiman, Segala puji hanyalah milik Allah Subhana wa ta’ala. Shalawat & salam senantiasa tercurahkan kpd Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, kpd para keluarganya, sahabat2 nya & ummatnya yg istiqomah diatas sunnahnya hingga hari kiamat. Tausiyah group WA & BBM pagi ini akan membahas tentang keutamaan amal berda’wah menyerukan yg ma’ruf & mencegah yg mungkar.

Keutamaan menyerukan yg ma’ruf & mencegah dari yg mungkar adl sbg manusia yg paling baik ucapannya. Seruan da’wah kpd individu, masyarakat & negara adl upaya utk menunaikan kewajiban, menjaga eksistensi ajaran Islam, wujud kecintaan thp sesama mukmin utk saling ingat mengingatkan dlm kebenaran & kesabaran, menyelamatkan diri dari kemaksiatan & menyebar luaskan kemuliaan agama Islam sbg rahmatan lil’alamin. Sebuah riwayat hadist :

عَنْ أَبِي سَعِيْد الْخُدْرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ
(رواه مسلم)

Artinya : Dari Abu Sa’id Al Khudri radiallahuanhu berkata : Saya mendengar Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: “Siapa yang melihat kemungkaran maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman.”(HR.Muslim).

Da’wah menurut bahasa adl seruan atau ajakan, sedangkan menurut makna syar’inya adl seruan kpd orang lain agar mengambil yg Al-khair (islam), melakukan kemakrufan & mencegah kemungkaran. Atau jg dpt di definisikan dgn upaya utk merubah manusia (baik perasaan, pemikiran, maupun tingkah lakunya) dari jahiliyyah ke islam, atau dari yg sdh islam menjadi lbh kuat lagi ke islamannya.

Tugas & tanggung jawab da’wah bukan hanya ada dipundak para Ustadz & Kyai akan tp menjadi tanggung jawab setiap individu mukmin baik laki2 maupun wanita.

Imam Ibnu Katsir rahimahullahu menafsirkan ayat di atas yaitu para da’i tsb memberi manfaat kpd dirinya & orang lain, baik secara langsung maupun tdk langsung. Bukanlah termasuk golongan ini orang2 yg menyeru kpd yg ma’ruf akan tp tdk mengerjakannya, atau mencegah dari yg mungkar akan tp ia sendiri mengerjakannya. Akan tp mereka menyeru kpd kebaikan & meninggalkan keburukan, menyeru makhluk kpd Al-khaliq. Seruan ini umum mencakup siapa saja yg menyeru kpd kebaikan & memberikan petunjuk kpd orang lain. (Tafsir Ibnu Katsir Juz 24).

Subjek da’wah dpt dilakukan oleh individu, jama’ah maupun negara, masing2 memiliki dasar & arah perjuangan tersendiri dlm mencapai sebuah target da’wah. Hal ini terjadi krn perbedaan dlm memahami realitas pd sebuah pemikiran bagaimana membangkitkan masyarakat. Allah SWT berfirman,

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Artinya : Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yg menyeru kpd kebajikan, menyuruh kpd yg ma`ruf & mencegah dari yg munkar; merekalah orang2 yg beruntung.(QS.Al-imran:104).

Perkataan وَلْتَكُنْ terdiri dari tiga kata وَ, yg berartidan لْ yang berarti hendaklah & تَكُن berasal dari كَان – يكُون – كونا yg berarti ada, keadaan ataumenjadi. Dgn demikian وَلْتَكُنْ bisa berma’na hendaklah ada, atau hendaklah menjadi. Perkataanمِنْكُم ْ menurut Syaikh Wahbah Al-Zuhayli rahimahullahu

من لِلتَّبْعِيْض لأن مَاذُكِرَ فَرْضُ كِفَايَة لا يَلْزَم كُلَّ الأمَّة ولا يلِيْقُ بِكُلِّ احِدٍ
كالْجَهِل

lafazh من berarti sebagian krn apa yg disebutkan berikut sesuatu yg hukumnya fardlu kifayah. Apa yg diperintah dlm ayat ini tdk dpt dilakukan oleh setiap umat tdk layak dilakukan individu, seperti yg tdk punya ilmu.
(Ref : Kitab Tafsir Al-Munir, Jz.IV h.32).

Tegasnya ayat ini mengatur pembagian tugas dlm satu kesatuan umat. Namun menurut Al-Baydlawi bisa jg difahamai sbg من bayani atau penjelas yg mengisyaratkan perintah pada satu umat.
(Ref : Kitab Tafsir al-Baydlawi, tentang surat al-Nisa:77).

Yang dimaksud dengan أُمَّةٌ adl

جماعة تُرَبِّطُهُم رابِطَةٌ مُعَيَّنَنَةٌ تُجْمِعُهُم

Kelompok yg terikat oleh ikatan yg jelas shg terhimpun satu kesatuan.

Perkataan يَدْعُونَ berasal dari

دَعا – يدعو – دعوة

berarti mengajak, menyeru, memanggil. Sedangkan الْخَيْر ِ menurut Imam Thabari,

الخير يعني إلى الإسلام وشرائعه التي شرعها الله لعباده

Al-khair adl : Al-Islam & syari’ahnya yg tlh di tetapkan Allah utk hamba2 Nya.
(Ref : Kitab Tafsir Jami al-Bayan, juz IV hal 38).

Dengan demikian mengajak pd al-Khair adl berda’wah menyeru manusia kpd al-Islam, mengajar mrk utk memahami & melaksanakan syari’ah Islam. Jelaslah bhw al-Khair itu yg tlh dianggap benar & baik oleh syar’ah, walau bisa jadi anggota msyarakat ada yg menganggapnya tdk baik.

Ayat diatas menjadi dalil perintah Allah SWT kpd orang2 yg beriman utk menyerukan da’wah Islam. Hukum asal berda’wah adl fardhu ‘ain bagi setiap individu mukmin & fardhu kifayah utk membentuk jama’ah da’wah.

Sebaik2 suri tauladan dlm seluruh amal ibadah termasuk dlm hal berda’wah adl Rasulullah SAW.
Berdasarkan aktivitas da’wah Rasulullah SAW melalui kajian kitab Sirah Nabawiyah mulai dari periode Mekkah hingga Madinah selama 23 tahun dpt difahami metode atau thoriqoh da’wah Rasulullah SAW ada 3 yaitu :

1. Kaderasasi para sahabat Rasulullah SAW utk menanamkan tauhid, syakhsiyah/kepribadian Islam & tsaqofah/ilmu pemahaman Islam.

2. Interaksi pemikiran antara yg haq & bathil ditengah2 masyarakat arab jahiliyah

3. Penerapan Islam secara kaffah.

Ketiga metode dakwah ini wajib diteladani oleh ummatnya yg mengaku mencintai Rasulullah SAW. Sebaik2 seruan da’wah dilakukan oleh negara yg akan menyerukan da’wah Islam ke seluruh penjuru dunia melalui jihad fi sabilillah tp ketika tdk adanya negara Khilafah Islam maka yg berperan mengemban da’wah Islam dpt dilakukan secara berjama’ah sebab beban & tanggung jawab bukanlah perkara yg ringan.

Rintangan & tantangan da’wah jg begitu berat krn akan terus terjadi pertarungan antara yg haq & yg bathil. Dgn mengikuti metode da’wah Rasulullah SAW & berda’wah dgn penuh keikhlasan serta kesabaran maka in syaa Allah perubahan ummat akan dpt terwujud nyata baik perubahan individu, masyarakat maupun bernegara dgn jalan menerapkan Syari’at Islam secara kaffah dlm seluruh aspek kehidupan.

Wallahu a’lam

By : Tommy Abdillah

#Syari’ah & Khilafah Mewujudkan Islam Rahmatan Lil’alamin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar