Jumat, 17 Maret 2017

Keutamaan Amal Membaca Al-Qur’an

#Keutamaan Amal Membaca Al-Qur’an#

عن أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قَالَ :
مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ، مَثَلُ الْأُتْرُجَّةِ: رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ. وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ، مَثَلُ التَّمْرَةِ: لَا رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ. وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُـرْآنَ، مَثَلُ الرَّيْحَانَـةِ: رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ. وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي لَا يَقْـرَأُ الْقُرْآنَ، كَمَثَلِ الْحَنْظَلَةِ: لَيْسَ لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ .( متفق عليه)

Artinya : Dari Anas ibn Malik radhiyallahu ‘anhu berkata : Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu berkata : “Perumpamaan orang mu’min yg membaca Al-Qur’an bagaikan buah Utrujah, rasa buahnya enak & aromanya wangi. Dan perumpamaan orang mu’min yg tidak membaca Al-Qur’an bagaikan buah Kurma, rasanya enak namun tidak beraroma. Sedangkan perumpamaan orang munafik yg membaca al-Qur’an, bagaikan buah Raihanah, aromanya enak namun rasanya pahit. Dan perumpaman orang munafik yg tidak membaca al-Qur’an, bagaikan buah Hanzalah, rasanya pahit tetapi tidak beraroma.(HR.Bukhari no. 4.632 & Muslim no. 1.328).

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Saudaraku seiman, Segala puji hanyalah milik Allah SWT. Shalawat & salam senantiasa tercurahkan kpd Rasulullah Muhammad SAW, para keluarganya, sahabat2 nya & ummatnya yg istiqomah diatas sunnahnya hingga hari kiamat.

Al-Qur’an adl wahyu Allah SWT yg diturunkan kpd Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril ‘Alahi sallam sbg petunjuk hidup manusia & pembeda antara yg haq dgn yg bathil. Allah SWT berfirman,

{شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ

Artinya : Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sbg petunjuk bagi manusia & penjelasan2 mengenai petunjuk itu & pembeda (antara yg hak & yg bathil).(QS.Al-baqarah:185).

Al-Qur’an menjadi mukjizat bagi orang2 yg beriman sepanjang zaman hingga hari kiamat. Al-Qur’an menjadi penasihat, penawar hati yg sedang gelisah-gundah gulana, dpt melapangkan dada yg terasa sempit & menjernihkan fikiran yg sedang kacau. Ia menjadi petunjuk & rahmat bagi manusia, sedangkan di akhirat kelak, ia akan menjadi syafa’at bagi para pembacanya. Rasulullah SAW bersabda, “Akan didatangkan Al-Quran di hari kiamat kelak kpd ahlinya (yakni orang2 yg selalu membaca Al-Quran ) yg beramal dengannya, terutama surat Al-Baqarah & Ali-Imran..”(HR.Muslim).

Rumah tampak terang benderang menurut pandangan Allah SWT apabila di dalamnya selalu dilantunkan ayat2 suci Al-Qur’an yg di baca oleh penghuninya. Cahaya ini bukan berasal dari lampu LED penerangan rumah tp cahaya ini berasal dari setiap huruf, kata, kalimat & ayat2 yg di baca oleh penghuni rumah. Lalu di tela’ah menjadi sinar yg menerangi hati, menjadi cahaya Ilahi, menerawang dlm setiap relung kehidupan. Al-Quran adl kitab suci paling agung yg paling banyak dibaca oleh umat manusia setiap hari, yg paling banyak dihafal & paling menyejukkan hati bila diperdengarkan.

Al-Qur’an dpt terwujud menjadi pedoman & petunjuk hidup, menjadi pembeda antara yg haq & bathil, menjadi syifaa/obat jiwa bila :

1. Dibaca dgn benar, dipelajari kaedah bacaannya sesuai dgn ilmu tajwid & ilmu qira’ati. Allah SWT berfirman,

وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلا

“dan bacalah Al Qur’an dengan tartil” (QS.Al-Muzammil: 4).

Al-imam Ibnu Katsir rahimahullahu menafsirkan ayat diatas, Dan bacalah Al-Qur’an dgn tartilmaksudnya bacalah dgn pelan krn itu bisa membantu utk memahaminya & men-tadabburi-nya.(Tafsir Ibnu Katsir, jilid 8/250).

2. Difahami maknanya melalui penafsiran para ulama salafus saleh baik metode tafsir bilma’tsur maupun birra’yi.

3. Diamalkan seluruh isi kandungannya dlm seluruh aspek kehidupan mulai dari aqidah, ibadah, akhlaq, muamalah, hukum & politik bernegara. Allah SWT berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

Artinya : Hai orang2 yg beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah2 syaithan. Sesungguhnya syaithan itu musuh yg nyata bagimu.(QS.Al-baqarah:208).

4. Dijadikan sbg sumber dari segala sumber hukum kehidupan. Al-Qur’an sbg ayat2 suci hrs berada diatas ayat2 Konstitusi hasil produk akal manusia yg terbatas.

Allah SWT berfirman,

{ أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ }

Artinya: Apakah hukum jahiliyah yg mereka kehendaki? Dan siapakah yg lebih baik hukumnya dari pada Allah bagi orang2 yg yakin?(QS.Al-maidah:50).

5. Dida’wahkan ditengah2 kehidupan.

Sungguh besar pahala & keutamaan bagi orang2 yg mempelajari & mengajarkan Al-Qur’an. Rasulullah SAW bersabda,

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَه

Artinya : Sebaik-baik kalian adalah orang yg belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya.(HR.Bukhari).

Bahkan Al-Qur’an akan menjadi penolong di hari kiamat bagi orang2 yg rajin membaca & mengamalkannya.

اقرأوا الْقُرْآن فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْم الْقِيَامَة شَفِيعًا لأَصْحَابه (رواه مسلم)

Artinya : Bacalah Al-Quran, kelak ia akan datang di Hari Kiamat memberi syafaat kepada para pembacanya.” (HR.Muslim)

*Penutup*

Sbg muhasabah diri kita bersama, Seberapa banyak kita membaca Al-Qur’an setiap hari? Bisa jadi setiap hari kita lebih banyak menghabiskan waktu utk menonton TV, on line dlm jejaring sosial, membaca koran maupun majalah.

Semoga kita mampu berlomba2 dlm kebaikan termasuk didlm membaca Al-Quran dgn mengikuti target ODOJ (one day one juz).

Wallahu a’lam

By : Tommy Abdillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar