Rabu, 01 Juni 2016

Fiqh Puasa : Batasan Waktu Makan Sahur

بسم الله الرحمن الرحيم

Pelajaran Ayat Al-Qur’an Hari Ini :

Allah Subhana Wa Ta’ala Berfirman,

ْ ۚ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ ۚ وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَقْرَبُوهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ} [البقرة : 187]

Artinya : Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.(QS.Al-Baqarah:185).

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Saudaraku seiman, Segala puji hanyalah milik Allah Subhana wa ta’ala. Shalawat & salam senantiasa tercurahkan kpd Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallan, para keluarganya, sahabat2 nya & ummatnya yg istiqomah diatas sunnahnya hingga hari kiamat. Tausiyah group WA & BBM pagi ini msh membahas seputar fiqh ibadah puasa Ramadhan sbg bentuk kesungguhan kita mempersiapkan datangnya bulan Ramadhan yaitu tentang batasan waktu makan sahur.

Salah satu sunat puasa bagi orang2 yg akan berpuasa adl makan sahur. Makan sahur merupakan sunnah Rasulullah SAW baik utk puasa wajib maupun puasa sunat.
Secara bahasa (Lughawi) sahur (السَحُور) adl makanan yg disantap sebelum berpuasa. Syaikh Sayyid Sabiq rahimahullahu menjelaskan, Umat islam tlh berijma’ menyatakan sunnah utk makan sahur tp berdosa bila ditinggalkan.
Dari Anas bin Malik r.a bhw Rasulullah SAW bersabda:

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُوْرِ بَرَكَةً

Artinya : “Sahurlah kalian karena sesungguhnya dalam sahur terdapat barakah.”(HR.Bukhari no. 1.923, Muslim no.1.095).

(Ref : Kitab Fiqh Sunnah Sayyid Sabiq hal 61).

Al-Imam An-Nawawi rahimahullah berkata, Para ulama tlh bersepakat tentang sunnahnya makan sahur & bukan suatu kewajiban.(Ref : Kitab Syarh Shahih Muslim juz 7, hal 207).
Dalam riwayat lain, Nabi SAW mendorong kita untuk tdk meninggalkan makan sahur meskipun hanya dgn seteguk air. Sebagaimana hadits yg diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al-Khudri r.a ia berkata bhw Rasulullah SAW bersabda,

فَلَا تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَتَجَرَّعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ

Artinya : “Janganlah kalian tinggalkan ia (sahur) meskipun kalian hanya minum seteguk air. Sesungguhnya Allah & malaikat-Nya bershalawat kpd orang yg melaksanakan sahur.”(HR. Ahmad).

Makan sahur memiliki banyak keutamaan diantaranya : sbg momentum utk berniat puasa ketika seseorang lupa & lalai berniat dimalam harinya, menguatkan badan orang yg berpuasa dlm menunaikan ibadah, menambah kekuatan agar semakin rajin beribadah, menghindari buruknya akhlaq yg dpt timbul akibat rasa lapar.

Batasan Waktu Makan Sahur

Al-imam Ibnu Katsir rahimahullahu menjelaskan tafsir Surat Al-Baqarah ayat 187 diatas, Allah SWT memperbolehkan pula makan & minum di samping boleh menggauli istri dalam malam mana pun yg disukai oleh orang yg berpuasa, hingga tampak jelas baginya cahaya waktu subuh dari gelapnya malam hari. Hal ini diungkapkan di dalam ayat dgn istilah “benang putih” yg berbeda dengan “benang hitam”, kemudian pengertian yg msh misteri ini diperjelas dgn firman-Nya:

{مِنَ الْفَجْرِ}

Yaitu fajar. (QS.Al-Baqarah: 187)

Syaikh Sayyid Sabiq rahimahullahu menjelaskan : Waktu sahur adl dari pertengahan malam hingga terbitnya fajar. Kita jg disunnahkan mengahirkannya sebagaimana hadist Dari Zaid bin Tsabit r.a ia berkata:

تَسَحَّرْنَا مَعَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قُمْنَا إِلَى الصَّلاَةِ. قُلْتُ: كَمْ كَانَ قَدْرُ مَا بَيْنَهُمَا؟ قَالَ: خَمْسِيْنَ آيَةً

Artinya : “Kami makan sahur bersama Rasulullah SAW kemudian (setelah makan sahur) kami berdiri untuk melaksanakan shalat. Aku (Anas bin Malik) berkata: Berapa perkiraan waktu antara keduanya (antara makan sahur dgn shalat fajar)? Zaid bin Tsabit r.a berkata: 50 ayat.”(HR.Bukhari & Muslim).

Al-Imam Ibnu Hajar rahimahullahu menjelaskan: Bacaan tersebut bacaan yg sedang2 saja (ayat2 yg dibaca) tdk terlalu panjang & tdk pula terlalu pendek & (membacanya) tdk cepat & tdk pula lambat.(Ref : Kitab Fathul Bari juz 4, hal164).

Al-imam Ibnu Rusyd rahimahullahu berkata : Menurut Imam Malik sesuai dgn pendapat jumhur (mayoritas ulama), batasannya adl eksistensi terbitnya fajar bukan tampaknya fajar bahkan sebagian ulama membatasi sebelum terbit fajar.
Dasar pendapat Malik & jumhur adl hadits dalam kitab Bukhari, saya kira dalam riwayatnya Nabi SAW bersabda, Makan & minumlah hingga Ibnu Ummi Maktum mengumandangkan adzan, sesungguhnya dia tdk menyeru hingga terbit fajar.(HR.Bukhari & Ibnu Majah).

Mereka yg menentukan batas sebelum fajar hanya sbg tindakan kehati-hatian & menghilangkan keraguan. Pendapat yg pertama (Imam Malik & jumhur ulama) lbh tepat & pendapat yg kedua (sebelum terbit fajar) lbh berhati-hati.
(Ref : Kitab Bidayatul Mujtahid juz 1, hal. 649).

Kesimpulan

Makan sahur termasuk salah satu sunnah Rasulullah SAW. Sebaik2 makan sahur dilakukan diakhir malam sebelum terbitnya fajar shadiq. Waktu imsyak bukan batas akhir makan sahur akan tp sbg peringatan agar lbh hati2 bhw waktu azan subuh semakin mendekat shg hrs menyegerakan makan & minum serta berniat puasa Ramadhan.

Wallahu a’lam

By : Tommy Abdillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar