Sabtu, 11 Februari 2017

Fiqh Wanita : Perbedaan Jilbab Dengan Kerudung

Pelajaran Ayat Al-Qur’an Hari Ini :

Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman,

{يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا} [الأحزاب : 59]

Artinya : “Wahai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu & isteri-isteri orang yang beriman “Hendaklah mereka menutupkan Jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah maha pengampun lagi maha penyayang” (QS.Al-Ahzab:59).

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Saudaraku seiman, Segala puji hanyalah milik Allah Subhana wa ta’ala. Shalawat & salam senantiasa tercurahkan kpd Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallan, para keluarganya, sahabat2 nya & ummatnya yg istiqomah diatas sunnahnya hingga hari kiamat.

Tausiyah group WA & BBM pagi ini akan membahas fiqh wanita tentang perbedaan antara jilbab & kerudung.

Islam tlh memuliakan martabat manusia dgn mensyari’atkan berpakaian dlm rangka utk menutup aurat baik bagi laki-laki maupun bagi wanita.

Sungguh memprihatinkan budaya manusia modern hari ini menjadikan budaya barat sbg kiblat. Budaya dlm berbusana adl berpakaian tp (maaf) setengah telanjang seperti kekurangan bahan baju. Perubahan & pergeseran style busana wanita di era 80-an dgn era 2000-an terjadi perbedaan yg sangat jauh. Zaman dahulu meskipun busana  jilbab tdk merata digunakan dimasyarakat tp msh memegang prinsip & nilai2 kesopanan.

Kini busana wanita bukan utk menutup tubuh indahnya melainkan semakin mempertontonkan aurat yg seharusnya dijaga. Ia pamer dgn keindahan tubuhnya agar para lelaki memperhatikan & memujinya.

Disadari atau tdk hal ini mempengaruhi peningkatan tindak kriminal pelecehan sexual wanita sebagaimana berita yg sering kita lihat & didengar di media masa.

Terkait dgn aurat, Imam Ar-Raziy rahimahullahu (251 H) menjelaskan tentang definisi aurat yaitu :

العورة : سوعت الانسان و كل ما يستحيا منه

Aurat adl : aurat manusia & semua hal yg menyebabkan malu. (Kamus Mukhtaar Ash-shihaah hal 461).
Batasan aurat bagi laki2 adl antara pusar & lututnya, sedangkan batasan aurat bagi wanita adl seluruh tubuhnya kecuali wajah & telapak tangan. Hukum menutup aurat adl wajib bagi setiap mukallaf yg tlh baligh & berakal.

Hal ini tlh dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam,

يَا أَسْمَاءُ إِنَّ الْمَرْأَةَ إِذَا بَلَغَتِ الْمَحِيضَ لَمْ يَصْلُحْ أَنْ يُرَى مِنْهَا إِلَّا هَذَا وَهَذَا

Artinya : Wahai Asma’ (Binti Abu bakar) Sesungguhnya wanita jika sudah baligh maka tidak boleh nampak dari anggota badannya kecuali ini dan ini (beliau mengisyaratkan ke muka dan telapak tangan).(HR.Abu Dâwud, no.4104).

Ada pemahaman yg keliru ditengah2 kaum muslimin tentang perbedaan antara jilbab dgn  kerudung yaitu jilbab dianggap sbg penutup kepala atau kerudung.

Di dalam kamus Lisaan Al-’Arab dituturkan, Al-jilbab, Al-qamish (baju), wa al-jilbaab tsaub awsaa’ min al-khimaar duuna ridaa’ tughthi bihi al-mar`ah ra’sahaa wa shadrahaa. Artinya baju yg lebih luas dari pd khimar, namun berbeda dgn rida’, yg dikenakan wanita utk menutupi kepala & dadanya. Ada pula yg mengatakan Al-jilbaab: tsaub al-waasi’ duuna milhafah talbasuhaa al-mar`ah yaitu pakaian luas yg berbeda dgn baju kurung, yg dikenakan wanita). Ada pula yg menyatakan; Al-jilbaab : al-milhafah (baju kurung).

Imam Qurthubiy di dalam Tafsir Qurthubiy menyatakan, “Jilbaab adl tsaub al-akbar min al-khimaar yaitu akaian yg lbh besar dari pd kerudung. Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas r.a & Ibnu Mas’ud r.a jilbaab adl : ridaa’ (jubah atau mantel). Ada pula yg menyatakan ia adl al-qanaa’ (kerudung). Yang benar jilbab adl tsaub yasturu jamii’ al-badan yaitu pakaian yg menutupi seluruh badan.

Jd dgn demikian Jilbab adl sejenis baju kurung terusan yg lapang & lebar yg dpt menutup seluruh tubuh wanita.

Sedangkan khimar ini yg biasa disebut dgn Kerudung adl sbg penutup kepala, leher & dada tanpa menutupi wajah. Sebagaimana firman Allah ta’ala :

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ…

Artinya : Dan Katakanlah kepada wanita beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka…(QS.An-nur:31).

Bagi para muslimah yg sdh baligh & berakal tdk ada alasan utk membuka aurat di depan publik apakah dgn argumentasi belum siap, atau dgn dalih yg penting hatinya dahulu dijilbabkan ataupun belum ada panggilan hidayah.

Menutup aurat bagian dari ketaatan kpd Allah ta’ala & mentaatinya adl bukti dari keimanan. Berpakaian hijab syar’ie bukan berarti tidak trendy krn bisa mengikuti mode selama bentuknya syar’ie pula yaitu tdk ketat, tdk transparan & tdk mengikuti lekuk tubuh.

Semoga kaum muslimin mampu utk mendidik, membimbing & mengarahkan anak2, isteri mrk utk menjaga kehormatan mrk dgn memakai busana hijab syar’ie. Aamiin ya rabb..

Wallahu a’lam

By : Tommy Abdillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar