Kamis, 23 Februari 2017

Ekonomi Islam : Jual Beli Yang Haram

 

Pelajaran Ayat Al-Qur’an Hari Ini :

Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman,

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُم بَيْنَكُم بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَن تَكُونَ تِجَارَةً عَن تَرَاضٍ مِّنكُمْ ۚ وَلَا تَقْتُلُوا أَنفُسَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا} [النساء : 29]

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, janagnlah kalian memakan harta-harta kalian di antara kalian dengan cara yang batil, kecuali dengan perdagangan yang kalian saling ridha. Dan janganlah kalian membunuh diri-diri kalian, sesungguhnya Allah itu Maha Kasih Sayang kepada kalian.”(QS.An-Nisaa’:29).

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Saudaraku seiman, Segala puji hanyalah milik Allah Subhana wa ta’ala. Shalawat & salam senantiasa tercurahkan kpd Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, para keluarganya, sahabat2 nya & ummatnya yg istiqomah diatas sunnahnya hingga hari kiamat. Tausiyah group WA & BBM pagi ini akan membahas tentang Ekonomi Islam yaitu jenis2 jual beli yg haram.

Aktivitas jual beli merupakan bagian dari hubungan sosial manusia. Jual beli sdh dimulai dilakukan oleh manusia sejak peradaban manusia msh rendah dgn cara barter atau tukar menukar barang. Hal ini dilakukan utk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Disamping itu jual beli jg dpt dijadikan sbg upaya utk mengembangkan kepemilikan harta.

Seiring dgn perkembangan zaman sistem jual beli semakin beragam. Ada yg transparan yg membawa keadilan & ada jg yg penuh dgn kecurangan. Apalagi ketika ditopang oleh sistem ekonomi Kapitalisme yg berbasiskan riba.

Lafadzh Buyu’ (بيوع) merupakan jama’ dari lafadzh Bai’un (بيع ) yg artinya jual beli. Jual beli secara istilah adl pemindahan hak milik kpd orang lain dgn imbalan harga. Sedangkan syira’ pembelian adl penerimaan barang yg dijual (dgn menyerahkan harganya kpd si penjual).(Ref : Abdul ‘Azhim bin Badawi al-Khalafi. Al-Wajis, Pustaka As-Sunnah, hal 649).

Hukum asal jual beli adl Mubah atau boleh. Allah SWT berfirman,

وَاَحَلّ َالله ُالْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرّبِوَا

Artinya : “Allah tlh menghalalkan jual beli & mengharamkan riba.”(QS.Al-Baqarah : 275).

Meskipun jual beli mubah akan tp hukum syara’ tlh menetapkan ketentuan aktivitas jual beli mulai dari rukun jual beli, syarat sah jual beli & jenis2 jual beli yg diharamkan. Selaku seorang mukmin sejati kita senantiasa berusaha dgn sekuat tenaga mampu utk mentaati ketentuan Syari’at Allah SWT. Hal ini dilakukan semata2 mengharapkan ridhho Allah SWT & pd akhirnya tercapai keberkahan hidup.

Ada beberapa aktivitas jual beli yg diharamkan diantaranya :

1. Barang yg diperjual belikan adl barang yg haram sprti : Hewan atau daging babi, anjing, patung berhala, khamar atau Alkohol, narkoba dll.
Rasulullah SAW bersabdaa,

ِإنَّ اللهَ تَعَالىَ حَرَّمَ بَيْعَ الْخَمْرِ وَاْلمَيْتَةِ وَالْخِنْزِيْرِ وَاْلأَ صْناَمِ. (رواه البخارى ومسلم).

Artinya : Allah ta’ala melarang jual beli arak, bangkai, babi, anjing & berhala”. (HR.Bukhari & Muslim).

2. Barang yg diperjual belikan adl bukan barang milik sipenjual. Rasulullah SAW bersabda,

لاَطَلاَقَ اِلاَّ فِيْمَا يُمْلَكُ وَلاَ عِتَاقَ اِلاَّ فِيْمَا يُمْلَكُ وَلاَ بَيْعَ اِلاَّ فِيْمَا يُمْلَكُ وَلاَ وَفَاءَ بِنَذْرٍ اِلاَّ فِيْمَا يُمْلَكُ.

Artinya : “Tidak ada talak (cerai) kecuali apa yg dimilikinya, tidak membebaskan (budak) kecuali miliknya, tidak menjual miliknya & tidak ada pemenuhan nadzar kecuali dengan miliknya“.( HR At-tirmidzi & Abu Daud).

3. Barang yg diperjual belikan bukan barang yg sdh ditawar oleh orang lain. Rasulullah SAW bersabda,

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- نَهَى أَنْ يَسْتَامَ الرَّجُلُ عَلَى سَوْمِ أَخِيهِ

Artinya : Dari Abu Hurairah r.a sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seorang itu menawar barang yg ditawar oleh muslim yg lain. (HR.Muslim, no.3.889).

5. Jual beli Gharar ( Tidak jelas). Dlm jual beli gharar banyak jenisnya shg dpt merugikan salah satu pihak yg beraqad jual beli. Sbg cth : Ketidak pastian dlm penentuan barang yg diperjual belikan, ketidak pastian akad, ketidak pastian harga, ketidak pastian barang yg diperjual belikan, ketidak pastian kadar harga atau barang & ketidak pastian tempo pembayaran.

Rasulullah SAW bersabda,

أنَّ النَّبِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهىَ عَنْ بَيْعِ الْغَرَرِ

Artinya : “Bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang jual beli gharar (tidak jelas statusnya).” (HR.Muslim).

6. Jual beli sistem aqad ijon. Sbg cth : aqad jual beli buah-buahan yg msh mentah diatas pohon atau jual beli hewan ternak yg msh ada didlm kandungan. Rasulullah SAW brrsabda,

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ بَيْعِ الثَّمَرَةِ حَتَى تَزْهِىَ قَالُوا وَمَاتُزْهِىَ قَالَ تَحْمَرُّ فَقَالَ إِذَا مَنَعَ اللَّهُ الثَّمَرَةَ فَبِمَ تَسْتَحِلُّ مَالَ أَخِيْكَ؟

Dari sahabat Anas bin Malik r.a bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang penjualan buah-buahan (hasil tanaman) hingga menua. Para Sahabat bertanya, Apa maksudnya telah menua? Beliau menjawab, Bila telah berwarna merah. Kemudian beliau bersabda, Bila Allah menghalangi masa panen buah-buahan tersebut (gagal panen), maka dengan sebab apa engkau memakan harta saudaramu (uang pembeli)?”(HR.Bukhari no.1.488).

7. Jual beli dgn 2 aqad dlm satu transaksi. Cth : Saya jual barang ini kpd mu tp dgn syarat engkau jg menjual barang ini kpd ku atau engkau membeli barang tsb dariku & begitu seterusnya. Larangan aqad jual beli sprti ini ditegaskan oleh Rasulullah SAW,

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ بَيْعَتَيْنِ فِيْ بَيْعَةٍ.

“Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang melakukan dua transaksi dalam satu transaksi jual beli.”(HR.Tirmidzi & Ibnu Hibban).

8. Aqad jual beli tdk mengandung unsur riba apakah riba nasyi’ah (denda krn keterlambatan pembayaran cicilan) ataupun riba fadhl ( tukar menukar barang yg tdk sama nilainya). Sistem jual beli kredit hari ini tdk dpt dipisahkan dari adanya perjanjian denda dlm keterlambatan pembayaran cicilan.

Allah SWT berfirman,

وَاَحَلّ َالله ُالْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرّبِوَا

Artinya : “Allah tlh menghalalkan jual beli & mengharamkan riba.”(QS.Al-Baqarah : 275).

Semoga kita mampu menjadi pengusaha & pembeli yg adil & jujur yg kelak dpt hidup bersama Rasulullah SAW disurga.

Wallahu a’lam

By : Tommy Abdillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar