Jumat, 30 Desember 2016

Pesta Tahun Baru Bukan Budaya Islam

Pelajaran Hadist Hari Ini :

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam Bersabda,

لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِى جُحْرِ ضَبٍّ لاَتَّبَعْتُمُوهُمْ , قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ : فَمَنْ

Artinya : “Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhob (yang sempit sekalipun), pasti kalian pun akan mengikutinya. Kami (para sahabat) berkata, Wahai Rasulullah, apakah yang diikuti itu adalah Yahudi & Nashrani? Beliau menjawab, Lantas siapa lagi? (HR.Muslim No. 2669).

السلام عليكم ورحمة الله وبر كاته

Saudaraku seiman, Segala puji hanyalah milik Allah SWT. Shalawat & salam senantiasa tercurahkan kpd Rasulullah Muhammad SAW, para keluarganya, sahabat2 nya &ummatnya yg istiqomah diatas sunnahnya hingga hari kiamat.

Tahun 2016 akan segera berakhir. Detik2 pergantian tahun disambut dgn gegap gempita hampir diseluruh belahan dunia. Pesta malam tahun baru seolah2 sdh menjadi tradisi wajib tahunan dgn budaya pesta kembang api, meniup terompet, joget riang gembira, bergadang semalam suntuk, pesta miras & perbuatan maksiat lainnya.

Menurut catatan sejarah, Tahun Baru pertama kali dirayakan pd tgl 1 Januari 45 SM. Tdk lama setelah Julius Caesar dinobatkan sbg kaisar Roma, ia memutuskan utk mengganti penanggalan tradisional Romawi yg tlh diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yg menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dgn mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yg dilakukan orang2 Mesir.

Satu tahun dlm penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari & Caesar menambahkan 67 hari pd tahun 45 SM shg tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari. Caesar jg memerintahkan agar setiap 4 tahun, satu hari ditambahkan kpd bulan Februari, yg secara teoritis bisa menghindari penyimpangan dlm kalender baru ini. Tdk lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan Quintilis dgn namanya, yaitu Julius atau Juli. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti dgn nama pengganti Julius Caesar, Kaisar Augustus, menjadi bulan Agustus.

Pd mulanya perayaan ini dirayakan baik oleh orang Yahudi yg dihitung sejak bulan baru pd akhir September. Selanjutnya menurut kalender Julianus, tahun Romawi dimulai pd tgl 1 Januari. Paus Gregorius XIII mengubahnya menjadi 1 Januari pada tahun 1582 & hingga kini seluruh dunia merayakannya pd tgl tsb.

Bagi seorang Muslim perayaan pesta malam tahun baru Masehi bisa berakibat :

1. Terkontaminasinya aqidah umat Islam dgn aqidah orang2 kafir. Umat Islam merayakan hari besar orang2 nashrani sementara umat Islam hanya memiliki 2 hari raya. Sebuah hadist dari Anas bin malik r.a,

قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الْمَدِينَةَ وَلأَهْلِ الْمَدِينَةِ يَوْمَانِ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَقَالَ « قَدِمْتُ عَلَيْكُمْ وَلَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ يَوْمَيْنِ خَيْراً مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ النَّحْرِ

Artinya : Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke Madinah, penduduk Madinah memiliki 2 hari raya untuk bersenang2 & bermain2 di masa jahiliyah. Maka beliau berkata, Aku datang kpd kalian & kalian mempunyai 2 hari raya di masa Jahiliyah yg kalian isi dgn bermain2. Allah telah mengganti keduanya dgn yg lbh baik bagi kalian, yaitu hari raya Idul Fithri & Idul Adha (hari Nahr).”(HR.An-Nasai No.1556)

2. Perbuatan Tasyabbuh (menyerupai) orang2 kafir. Pasca perang salib yg berlangsung hampir 200 tahun ( dimulai thn 1095 M & berakhir thn 1247 M) yg dimenangkan oleh umat Islam.
Maka orang2 kafir merubah grand strategy utk memerangi umat Islam dari hard power menjadi soft power yaitu Ghazwu Al-fikri (perang pemikiran) & Ghazwu Ats-tsaqafi (perang peradaban). Perang ini memiliki tujuan jangka panjang yaitu pemurtadan. Jangka pendeknya pelarutan kepribadian (tdk bangga dgn identitas muslim), dekadensi moral, menanamkan pemikiran liberalisme, sekularisme, hedonisme, pluralisme. Dan pd akhirnya pelucutan akidah dlm arti tdk masalah secara identitas agamanya Islam tp perilaku sehari-harinya jauh dari tuntutan Islam.

Tasyabbuh adl sebuah perilaku yg dilarang oleh Rasulullah SAW sebagaimana sabdanya :

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

Artinya : Barang siapa mengikut-ikut kebiasaan kaum (Yahud & Nasrani) maka ia menjadi bagian dari kaum itu. (HR.Ahmad).

3. Perbuatan yg sia-sia.

Pesta malam tahun baru identik dgn hura-hura & pest pora yg menghabiskan uang, waktu & tenaga. Sebuah perbuatan yg sia2 lagi mubazir, sedangkan mubazir itu adl temannya syetan. Pesta malam thn baru jg tdk mendatangkan kemanfaatan sedikitpun baik bagi keimanan, keilmuan maupun amal soleh. Allah SWT berfirman,

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ

الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ

وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ

Artinya : Sungguh beruntunglah orang2 yg beriman, (yaitu) orang2 yg khusyu’ dlm shalat mereka. Dan orang2 yg menjauhkan diri dari perkataan & perbuatan yg tidak berguna.(QS.Al-mu’minun:1-3).

Imam Ibnu Katsir rahimahullahu menafsirkan ayat ini, Dan orang2 yg menjauhkan diri dari perbuatan & perkataan yg tiada berguna yakni dari kebathilan, yg mana hal itu mencakup jg kemusyrikn, sebagaimana yg dikatakan oleh sebagian mrk serta berbagai ucapan & perbuatan yg tdk membawa faedah & bermanfaat.

4. Melalaikan ibadah shalat.

Biasanya orang yg merayakan pesta tahun baru akan tidur diatas tengah malam ataupun bergadang. Bila tubuh kurang tidur & kurang istirahat dimalam hari maka akan sangat berat utk bangun shalat subuh. Pd hal orang yg berat mendirikan shalat subuh berjama’ah dimesjid adl ciri orang2 munafiq. Rasulullah SAW bersabda,

إِنَّ أَثْقَلَ صَلاَةٍ عَلَى الْمُنَافِقِينَ صَلاَةُ الْعِشَاءِ وَصَلاَةُ الْفَجْرِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا وَلَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ بِالصَّلاَةِ فَتُقَامَ ثُمَّ آمُرَ رَجُلاً فَيُصَلِّىَ بِالنَّاسِ ثُمَّ أَنْطَلِقَ مَعِى بِرِجَالٍ مَعَهُمْ حُزَمٌ مِنْ حَطَبٍ إِلَى قَوْمٍ لاَ يَشْهَدُونَ الصَّلاَةَ فَأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ بُيُوتَهُمْ بِالنَّارِ

Artinya : “Sesungguhnya shalat yg paling berat bagi orang munafik adl shalat Isya & shalat Shubuh. Seandainya mereka tahu keutamaan yg ada dalam kedua shalat tersebut tentu mereka akan mendatanginya walau dengan merangkak. Sungguh aku bertekad untuk menyuruh orang melaksanakan shalat. Lalu shalat ditegakkan & aku suruh ada yg mengimami orang2 kala itu. Aku sendiri akan pergi bersama beberapa orang untuk membawa seikat kayu untuk membakar rumah orang yg tidak menghadiri shalat Jama’ah.”(HR. Bukhari no. 657 & Muslim no. 651, dari Abu Hurairah).

Jauhnya umat Islam dari kehidupan Islam dibawah naungan syari’at Islam membuat orang2 kafir semakin mudah mengajak umat Islam utk diarahkan kpd kekufuran bahkan berhasil dimurtadkan. Mari saatnya umat Islam sadar utk kembali kpd aqidah Islan yg lurus yaitu diantaranya dgn meninggalkan hadharah atau peradaban budaya yg bukan berasal dari aqidah Islam dgn tdk ikut-ikutan merayakan perayaan pesta malam tahun baru.

Bila hendak memanfaatkan hari libur maka perlakukanlah sama dgn hari2 yg lainnya tanpa hrs mengkhususkanya.

Ya Allah..lindungilah aqidah umat Islam dari serangan arus budaya orang2 kafir agar kami istiqomah diatas iman & Islam hingga ajal kami tiba. Aamiin ya rabb.

Wallahu a’lam

By : Tommy Abdillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar