Kamis, 24 Maret 2016

Laki-laki Adalah Pemimpin Bagi Wanita

بسم الله الرحمن الرحيم

Pelajaran Ayat Al-Qur’an Hari Ini :

Allah Subhana Wa Ta’ala Berfirman,

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا

Artinya : “Laki-laki itu adalah pemimpin atas perempuan dengan sebab apa ayng telah Allah lebihkan sebagian kalian atas sebagian yang lain dan dengan sebab apa-apa yang mereka infaqkan dari harta-harta mereka. Maka wanita-wanita yang shalihah adalah yang qanitah (ahli ibadah), yang menjaga (kehormatannya) taatkala suami tidak ada dengan sebab Allah telah menjaganya. Adapun wanita-wanita yang kalian khawatirkan akan ketidaktaatannya maka nasihatilah mereka, dan tinggalkanlah di tempat-tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Akan tetapi jika mereka sudah mentaati kalian maka janganlah kalian mencari-cari jalan (untuk menyakiti) mereka, sesungguhnya Allah itu Maha tinggi lagi Maha besar.”(QS.An-nisaa’:34)

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Saudaraku seiman, Segala puji hanyalah milik Allah Subhana wa ta’ala. Shalawat & salam senantiasa tercurahkan kpd Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa salam, para keluarganya, sahabat2 nya& ummatnya yg istiqomah diatas sunnahnya hingga hari kiamat.

Tausiyah group WA & BBM pagi ini msh akan membahas tentang keluarga Islam yaitu laki2 adl pemimpin bagi wanita.

Keluarga adl tatanan organisasi terkecil ditengah2 masyarakat. Didlm Islam kepemimpinan keluarga ada pd suami, suami menjadi pengendali nakhoda rumah tangga. Baik & buruknya kondisi rumah tangga tergantung kpd kepemimpinan suami.

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَلَا كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَالْأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ عَلَيْهِمْ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ وَالْعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

Ibn umar r.a berkata : saya tlh mendengar Rasulullah SAW bersabda, setiap orang adl pemimpin & akan diminta pertanggung jawaban atas kepemimpinannnya. Seorang kepala negara akan diminta pertanggung jawaban perihal rakyat yg dipimpinnya. Seorang suami akan ditanya perihal keluarga yg dipimpinnya. Seorang isteri yg memelihara rumah tangga suaminya akan ditanya perihal tanggungjawab & tugasnya. Bahkan seorang pembantu/pekerja rumah tangga yang bertugas memelihara barang milik majikannya jg akan ditanya dari hal yg dipimpinnya. Dan kamu sekalian pemimpin & akan ditanya (diminta pertanggungan jawab) darihal hal yg dipimpinnya.(HR.Bukhari-Muslim).

Suami memiliki tanggung jawab dlm pemenuhan kebutuhan nafkah keluarga, menyediakan tempat tinggal, pelindung keluarga, pendidik & pembimbing anak2 beserta isterinya. Allah ta’ala berfirman,

وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ إِلَّا وُسْعَهَا ۚ

Artinya : Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya.(QS.Al-baqarah:233).

Al-imam Ibnu Katsir rahimahullahu menafsirkan Surat An-nisaa’ ayat 34 diatas, makna pemimpin bagi kaum perempuan adl penegak urusan mrk dgn mewajibkan bagi mrk utk menunaikan hak2 Allah dgn melaksanakan kewajiban2 yg Allah tetapkan & melarang mereka dari perbuatan2 yg merusak atau maksiat, serta mendidik mereka utk meluruskan kebengkokan mereka.
(Ref : Kitab Tafsir Ibnu Katsir, 1/653).

Bila ada seorang suami yg melalaikan tanggung jawab nya sbg pemimpin keluarga sungguh ia termasuk orang yg dzalim & orang yg dzalim akan mendapatkan azab yg berat dari Allah ta’ala.

Tdk ada kepemimpinan tanpa ada ketaatan. Isteri wajib mentaati suami selama tdk utk bermaksiat kpd Allah SWT. Ketaatan seorang isteri thp suami adl bersifat mutlak dlm rangka mentaati Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda,

لَوْ كُنْتُ آمُرُ أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لأَحَدٍ لأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ َأنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا

Artinya : Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang utk sujud kpd orang lain niscaya aku akan memerintahkan istri utk sujud kpd suaminya.(HR.Tirmidzi).

Isu gender & emansipasi wanita yg diusung oleh orang2 Liberal lambat laun menggerus keutuhan & keharmonisan rumah tangga kaum muslimin. Ide emansipasi wanita berpandangan bhw seorang wanita memiliki kedudukan yg sama dgn laki2 termasuk dlm urusan keluarga shg seorang isteri sulit utk mentaati suaminya. Hilangnya ketaatan isteri thp suami adl pangkal dari hilangnya kepemimpinan suami didlm rumah tangga.

Realitas kehidupan rumah tangga kaum muslimin hari ini tdk sedikit suami yg dikendalikan oleh isteri krn ia memiliki status sosial yg lbh tinggi. Ada suami yg membimbing isterinya dgn tuntunan yg benar utk menjaga shalatnya, menutup auratnya ketika keluar rumah, menjaga kehormatannya, menjaga silaturahim kpd mertua & keluarga suaminya tp sering membantah serta membangkang thp nasehat2 suaminya. Bila hal ini terjadi suami dpt bersabar & terus berusaha membimbingnya agar isterinya dpt menjadi isteri soleha.

Perbuatan tdk mau bersyukur & tdk mau taat kpd suami merupakan salah satu sebab para wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, sebagaimana diberitakan oleh Rasulullah SAW ketika selesainya beliau dari Shalat Khusyuf :

أُرِيْتُ النَّارُ فَإِذَا أَكْثَرُ أَهْلِهَا النِّسَاءُ يَكْفُرْنَ. قِيْلَ: أَ يَكْفُرْنَ بِاللهِ؟ قَالَ: يَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ وَيَكْفُرْنَ الإِحْسَانَ, لَوْ أَََحْسَنْتَ إِلىَ إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ ثُمَ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ

Artinya : Diperlihatkan neraka kepadaku. Ternyata mayoritas penghuninya adl para wanita yg kufur. Ada yg bertanya kpd beliau : Apakah para wanita itu kufur kepada Allah? Beliau menjawab: (Tdk, melainkan) mereka kufur kpd suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kpd salah seorang dari mereka satu masa, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yg tdk berkenan di hatinya) niscaya ia akan berkata: Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu.”(HR.Bukhari No.29 & Muslim No.907).

Secara alamiah tdk ada seorangpun yg menginginkan gagal dlm membina rumah tangganya tp terkadang kehidupan ini dihiasi dgn jalan terjal lg licin. Kegagalan berumah tangga tdk hanya dialami oleh manusia biasa tp jg dialami oleh para Nabi Allah yg mulia. Sebagaimana Al-Quran menjelaskan kisah isteri Nabi Luth ‘Alaihissalam & kisah Nabi Nuh ‘Alaihissalam, dimana Isteri & anak2 nya tdk mau beriman kpd Allah ta’ala & Nabi-nabi-Nya.

Seorang suami sbg pemimpin keluarga wajib membekali dirinya dgn ilmu agama Islam yg cukup sbg bekal kepemimpinannya. Belum terlambat bagi kita utk terus memperbaiki diri, membimbing anak2 & isteri menuju kehidupan yg lbh baik yg didasari oleh nilai2 iman & Islam shg nyata eksistensi kepemimpinan suami didlm rumah tangganya. Semoga Allah subhana wa ta’ala menjaga keutuhan & keharmonisan keluarga kaum muslimin. Aamiin ya rabb..

Wallahu a’lam

By ; Tommy Abdillah

Mari raih amal soleh dengan share tulisan da’wah ini. Barakallahu fiikum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar