Kamis, 03 Maret 2016

Keluarga Muslim : Ancaman Bagi Suami Dayyuts

بسم الله الرحمن الرحيم

Pelajaran Hadist Hari Ini :

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam Bersabda,

ثَلاَثَةٌ قَدْ حَرَّمَ اللهُُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَلَيْهِمُ
الْجَنَّةَ مُدْمِنُ الْخَمْرِ، وَالْعَاقُّ، وَالدَّيُّوْثُ الَّذِي يُقِرُّ فِي أَهْلِهِ الْخُبْثَ

Artinya : “Tiga golongan manusia yang Allah Tabaraka wa Ta’ala mengharamkan surga bagi mereka, yaitu pecandu khamr, orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, dan dayyuts yang membiarkan kefasikan dan kefajiran dalam keluarganya .”(HR.Ahmad).

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Saudaraku seiman, Segala puji hanyalah milik Allah Subhana wa ta’ala. Shalawat & salam senantiasa tercurahkan kpd Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, para keluarganya, sahabat2 nya & ummatnya yg istiqomah diatas sunnahnya hingga hari kiamat. Tausiyah group WA & BBM pagi ini akan membahas tentang keluarga muslim yaitu ancaman bagi suami dayyuts.

Islam memberikan perhatian yg cukup besar thp pendidikan keluarga, hal ini merupakan bagian dari kesempurnaan & kemuliaan ajaran Islam. Kebaikan & kerukunan rumah tangga kaum muslimin mencerminkan kesolehan kepemimpinan suatu tatanan keluarga shg visi & misi mewujudkan rumah tangga yg sakinah (tenteram), mawadah (rasa kasih sayang) & rahma (rasa cinta) tercapai menjadi sebuah kenyataan.

Kedudukan seorang suami di dlm rumah tangganya adl menjadi pemimpin yg memiliki kewajiban utk memberi nafkah lahir & bathin. Suami jg memiliki tanggung jawab utk menjadi pelindung, pengayom, pembimbing serta teladan bagi isteri & anak2 nya. Kewajiban suami bukan hanya sebatas memberi nafkah lahir & bathin lalu ia mengabaikan kebaikan agama ditengah2 keluarganya. Bila hal ini terjadi maka ia termasuk seorang suami “Dayyuts”.

Al-imam Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullahu (tahun 773-852 H) menjelaskan bhw makna Ad-dayyuts adl seorang suami atau bapak yg membiarkan terjadinya perbuatan buruk didalam keluarganya (Kitab Fathul Baari, jilid 10 hal 406).

Didlm Kamus Al-mu’jam Al-Wasith disebutkan bhw Dayyuts adl para lelaki yg menjadi pemimpin untuk keluarganya & ia tdk punya rasa cemburu & tidak punya rasa malu. Yg dimaksud dgn tdk punya rasa cemburu dari suami adl membiarkan keluarganya bermaksiat tanpa mau mengingatkan. Bila terdapat seorang suami atau seorang ayah yg membiarkan keluarganya tdk mau mendirikan shalat fardhu 5 waktu, membiarkan membuka auratnya ketika keluar rumah, membiarkan anak2 nya yg sdh baligh & berakal bergaul bebas serta membiarkan kemaksiatan lainnya yg ia mengetahuinya tanpa mau mencegah maupun menasehatinya maka termasuk ia seorang suami dayyuts.

Al-imam Adzahabi rahimahullahu didlm kitab Al-kaba’ir mendudukan suami addayuts termasuk dosa besar ke- 34. Sedangkan dosa2 besar itu akan membinasakan pelakunya dgn ancaman azab diharamkan baginya surga. Kedudukan & peran seorang suami didlm rumah tangganya cukup berat diantaranya :

1. Menjadi pemimpin yg bertanggung jawab thp kepemimpinannya. Sebuah hadist shahih riwayat Imam Bukhari :

أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ الْإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْئُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا

Artinya : Bhw Abdullah bin Umar r.a berkata, Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Setiap kalian adalah pemimpin & setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas yg dipimpinnya. Imam (kepala negara) adl pemimpin yg akan diminta pertanggung jawaban atas rakyatnya. Seorang suami adl pemimpin & akan dimintai pertanggung jawaban atas keluarganya. Seorang isteri adl pemimpin di dalam urusan rumah tangga suaminya & akan dimintai pertanggung jawaban atas urusan rumah tangga tsb.(HR.Bukhari).

2. Suami sbg penyelamat keluarganya dari siksa api neraka. Allah SWT berfirman,

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ} [التحريم : 6]

Artinya : “Hai orang-orang yg beriman peliharalah dirimu & keluargamu dari api neraka yg bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yg kasar, yg keras, yg tidak mendurhakai ( perintah ) Allah terhadap apa yg diperintahkanNya kpd mereka & selalu mengerjakan apa yg diperintahkan.”(QS.At-Tahrim:6).

3. Suami hrs mawas diri bhw isteri & anak2 nya dpt menjadi musuhnya. Allah SWT berfirman,

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَن ذِكْرِ اللَّهِ ۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ} [المنافقون : 9]

Artinya : “Wahai orang2 yg beriman janganlah harta2 & anak2 mu melalaikan kamu daripada memperingati Allah. Barangsiapa berbuat demikian
maka mereka itulah orang2 yg rugi.”(QS.Al-munafiqun:9).

Al-imam Ibnu Katsir rahimahullah (1301-1372 M) menafsirkan ayat ini makna “menjadi musuh bagimu” adl melalaikan kamu dari melakukan amal shaleh & bisa menjerumuskanmu ke dlm perbuatan maksiat kpd Allah Ta’ala. (Kitab Tafsir Ibnu Katsir, jilid 4 hal 482).

Belum terlambat bagi kita utk terus berusaha memperbaiki diri dgn mengkaji & memahami ajaran Islam termasuk dlm hal rumah tangga lalu memgamalkannya. Kemudian berusaha kembali membimbing keluarga utk menyelamatkan diri kita & mrk dari azab api neraka. Semoga Allah SWT menjauhkan dari kita sifat suami Dayuts.

Wallahu a’lam

By : Tommy Abdillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar